Otoritas Daerah Online
Membangun Daerah Membangun Bangsa
Jumat, 21 November 2008
SBY PRO,KONTRA & EVALUASI
SBY : PRO,KONTRA & EVALUASI
Dalam memimpin Bangsa dan Negara ini, SBY kerap mendapat puji dan kontra atas kebijakannya, namun putra Pacitan, Jawa Timur ini senantiasa besar hati dan amanah , sebagai sifat kenegarawanannya. Ia tetap tersenyum dan menyapa ramah semua potensi bangsa. Namun saat hal prinsip, ia akan terus maju. Berikut petikannya, dengan harapan memperkaya khasanah berdemokrasi.
PRO
Presiden SBY, Konferensi Nasional dan Pameran dengan tema Kearifan Lokal Perempuan Indonesia Menuju Ketahanan Pangan Keluarga, di Balai Kartini, Jakarta. ; “..Indonesia harus mengembangkan tanaman pangan lokal, agar tidak tergantung pada impor. Pengembangan ini perlu kita tunjukkan kepada rakyat Indonesia. Ternyata kalau ini kita kembangkan maka ketergantungan kita secara berlebihan pada impor akan berkurang,"
Presiden SBY , pada Indonesia Regional Investment Forum (IRIF) 2008 di Hotel Ritz Carlton, Jakarta; “…Untuk menerapkan kebijakan pemerintah yang pro pertumbuhan, peningkatan penciptaan lapangan kerja dan mengurangi kemiskinan di tengah kondisi krisis, kerjasama pemerintah daerah dengan para investor merupakan faktor yang menentukan. Krisis pangan yang melanda dunia, telah membuka kesempatan bagi para investor untuk berusaha di bidang pangan karena Indonesia diberkahi dengan tanah luas yang subur. Maka saya meminta agar investasi yang ditanamkan para investor di Indonesia tidak hanya mementingkan kepentingan jangka pendek dan membahayakan kepentingan jangka panjang…”
KONTRA
Direktur Reform Institute, Yudi Latief.: “…Langkah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang akan menurunkan harga BBM jenis premium sebesar Rp500 pada Desember mendatang dinilai sebagai langkah politis. Namun, kebijakannya tidak terlalu signifikan untuk mendongkrak pencitraannya menjelang Pilpres 2009. Langkah inipun, dinilai sangat terlambat. Sebab, ekspektasi publik selama empat tahun pemerintahannya sudah dicederai dengan kebijakan yang menambah beban ekonomi masyarakat.Strategi apapun, tidak bisa mengobati luka kekecewaan masyarakat atas kinerjanya selama ini..”
Ketua BEM UI , Azman Muammar ; “…para mahasiswa memang menganggap pemerintahan SBY-JK masih perlu banyak melakukan perbaikan. Misalnya kalau di bidang hukum dan politik, kita melihat ada masalah serius di bidang otonomi khusus, pilkada, sistem pemerintahan daerah, termasuk kasus mutakhir MoU RI-GAM yang sarat intervensi asing,Selain itu, di bidang hukum, pemerintahan SBY-JK juga belum mampu memberantas korupsi. Birokrasi dalam memberantas korupsi masih kental. Hasil penyelidikan KPK juga belum ditindaklanjuti oleh aparat penegak hukum lainnya.,"
Ketua Umum PAN, Soetrisno Bachir ; “..Kinerja pemerintah bidang ekonomi makro adalah baik. Hal ini ditunjukkan dengan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,6%, penurunan tingkat suku bunga Bank Indonesia (BI), rendahnya inflasi, dan nilai tukar mata uang rupiah yang stabil. Namun tentunya kondisi makro tersebut tidak mencerminkan perbaikan ekonomi rakyat…”
Lembaga Survey Indonesia; “..Telah terjadi kemandegan dalam rekrutmen dan promosi kepemimpinan nasional oleh partai-partai politik di luar incumbent. SBY masih dipandang sebagai figur yang paling mampu memimpin Indonesia yang sedang dihadapi berbagai masalah ini. Begitu besarnya selisih antara SBY dan tokoh-tokoh lain dalam mempersepsikan siapa yang lebih mampu memimpin Indonesia ke depan menunjukan kegagalan dan kemandegan rekrutmen dan kaderisasi politik di tingkat elite partai. Apapun alasannya, sekarang SBY-MJK punya modal politik sangat besar (67%), dan ini harusnya menjadi dasar untuk mengambil keputusan-keputusan teknokratis yang tegas dan cepat terutama untuk percepatan pemulihan ekonomi nasional, yang ternyata punya dampak langsung sangat penting bagi karir politik SBY sendiri. Bila modal ini tidak digunakan dalam pembuatan-pembuatan kebijakan secara tegas dan cepat, ia tidak akan banyak berbunga atau berbuah yang akan dipetik tahun 2009 nanti..”(@rief/Pemred/Kiki/foto.ist)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar