Otoritas Daerah Online
Membangun Daerah Membangun Bangsa
Kamis, 29 Januari 2009
Dr Deminsen ahli paru-paru dan jantung
Prof.DR.Dr.Demin Shen,M.Kes.FACS,FRCSC
(Ketua Perhimpunan Indonesia Tionghoa (INTI) Jawa Barat
dan Ketua Yayasan Kemanusiaan, Bandung. Jawa Barat.)
“..PENYAKIT SOSIAL, BUSWAY, SAMPAH & BUDI PEKERTI ..!”
Berikut merupakan kutipan bincang-bincang Sku,Otda bersama beliau yang juga ahli bedah jantung dan paru-paru ini disela kesibukan menerima pasiennya di RS Internasional Rajawali, Bandung. Senin (29/1) lalu.
Pada musim Pilkada banyak caleg yang melakukan program pengobatan gratis, bagaimana ini dok?“ Saya pikir itu ‘show-business mereka saja, relevansinya kurang pas. Bagaimana dengan mereka yang terkena kencing manis, hepatitis, jantung, apa cukup sekali datang?. Misalnya untuk TBC, minimal dia harus 6 bulan lamanya berobat, tapi obat hanya cukup untuk 2 minggu,selanjutnya bagaimana?. Jadi idealnya, serahkan saja dana itu ke balai pengobatan atau puskesmas itu lebih tepat dan termenej baik. Pasien itu harus berobat ‘continue, tidak bisa sesaat..”
Itukan bagian dari pencarian konstituen dan simpati, dok?“ No, itu show-business namanya…”
Bagaimana peranan masyarakat Tionghoa selama ini, apakah sudah masuk ‘jalur utama’, dok?Sudah , sudah kelihatan. Dari mulai tingkat nasional hingga kota-madya sudah ada, kita punya menteri,legislative juga. Di Amerika pun ada masyarakat Tionghoa yang menjadi menteri. Sudah ada pengakuan bahwa kami adalah bangsa Indonesia. (wajah dokter pun terlihat cerah..)…”
Kota Bandung sedang mempersiapkan MTB (Metro Trans Bandung), di Jakarta ada Busway. Bagaimana ini dok?
Kita ini punya banyak biskota, ngapain lagi lagi beli itu. Namanya saja bus-way, berarti ‘jalur-bis’, seharusnya semua bis-kota dapat lewat situ dong. Khusus di Kota Bandung, kita inikan punya bis DAMRI, nah itu saja yang dimaksimalkan.
Contohnya adalah bagaimana setiap 3-5 menit sekali bis itu lewat, berhentinya pun ‘wajib dihalte yang tersedia, bukan ditengah jalan atau sembarang tempat. Dan hanya satu jalur saja, yaitu sepanjang jalan Asia Afrika dan pusat kota saja. Tidak ‘berkeliling kota, makanya wajar saja jika supir angkot kecil protes. Selain itu fisik bisnya yang terlalu besar, karena di Amerika itu kecil, tidak mengganggu jalan…”
Apa dengan ini dapat menghemat BBM dan terhindar kemacetan?“ Iya dong, jika bis-bis yang dioperasikan bersih, aman dan teratur keberangkatan dan rutenya. Maka saya yakin para pengendara motor maupun mobil akan sedikit, sehingga mengurangi polusi, kemacetan dan irit BBM secara nasional. Khusus kota Bandung, atur jalur bis hanya untuk Timur-Barat, Utara-Selatan. Tidak berkeliling kota..” --- (.. saya terkagum terhadap beliau, karena seorang ahli bedah jantung dan paru-paru dapat secara gamblang menyampaikan hal ini..)
Jadi Kota Bandung tidak perlu buat Busway?“ Iyalah, maksimalkan saja bis-bis yang ada..”
Dok, waktu lalu dokter menerbitkan buku, “Kaidah kaidah Budaya Timur; Budi pekerti seorang murid”. Apa inti buku itu?“..Kita melihat sebagian dari usia anak & remaja mulai ketergantungan kepada produk, tidak mandiri, manja, pemakaian narkoba, tawuran dan hal negatif lainnya lagi. Yang tentunya bertentangan dengan kaidah, hukum dan norma yang berlaku. Demikian pula bagi orang dewasa, korupsi kolusi dan nepotisme adalah salah satunya. Khusus anak-anak, mereka itu adalah ‘the golden age, yang masih suci dan mudah dibentuk. Buku ini merupakan himbauan kami agar selalu menjaga nilai-nilai luhur sesuai budaya timur, dimana pendidikan dan pemahaman budi pekerti yang dilakukan dengan bahasa sederhana akan mudah dimengerti mereka. Bagaimana seharusnya kita bersikap pada orang tua, guru, adik-kakak, teman dsb. Buku ini merupakan bagian dari mencerdaskan karakter bangsa…”
Kota Bandung dikenal sebagai kota sampah?“..Belum lama ini saya baru pulang dari India, sangat kotor sekali. Saya tanya pada teman disana kenapa sampah tidak terurus, dia bilang penduduknya banyak jadi sampahnya juga banyak.Saya bilang di RRC penduduknya banyak, tetapi tidak ada sampah berserakan. Karena mereka disiplin, tidak membuang sampah sembarang. Saya lihat di RRC bagaimana pemerintah melibatkan semua potensi masyarakat untuk membersihkan sampah sungai, dalam waktu 2 minggu selesai dan mereka mendapat upah. di Beijing, China kalaupun banyak pasar dan kakilima namun kotanya tetap bersih, asri dan sehat. Karena apa?, karena setiap pedagang diwajibkan ‘membawa pulang ‘ sampahnya sendiri. Kalau perlu fasilitasi mereka dengan kantong sampah.Jadi itu jawabannya..”
Bagaimana kinerja Gubernur/wagub Jawa Barat selama ini,dok?
(..beliau hanya tersenyum…)
Bagaimana peranan para perempuan INTI selama ini, khususnya dalam turut perduli memajukan dunia pendidikan dan pemberdayaan perempuan di Jawa Barat?, “Salah satunya adalah dalam rangka HUT Yayasan Kemanusiaan, 25 Mei 2008 (ke-33 thn) lalu; PINTI (Perempuan Indonesia Tionghoa) Jawa Barat, Yayasan Kemanusiaan dan PKK Kota Bandung yang diketuai Ibu Dada Rosada (istri Walikota Bandung) secara bersama-sama melaksanakan kegiatan / lomba kebersihan tingkat SD se Kota Bandung, Jawa Barat. Peserta mencapai 440 sekolah. Tekhnisnya dari jumlah itu akan dipilih mewakili tingkat kecamatan, kemudian antar kecamatan. Kita buat 2 tahap. Disediakan piagam penghargaan. Untuk yang masuk katagori ‘kurang baik, maka akan dilakukan pendampingan sehingga kemudian terjaga kebersihan dan kesehatannya. Kita ‘concern terhadap pemeliharaan lingkungan, sampah, penjagaan/pencegahan penyakit kesehatan; Deman berdarah, Flu burung, dsb. “
Apa misi visi YAYASAN KEMANUSIAAN?, “Menolong sesama manusia tanpa pandang bulu; Ras, Suku, Agama, Gender, Kaya & miskin”
Sejak kapan berdiri dan siapa pendirinya?, “Sejak tanggal 25 Mei 1975. Adapun pendirinya; saya sendiri, Dr.Wenny Mutiarawaty Syamsu, Dr.Adhi Yasa, Alm.Iin Sofiah Sanusi H, Alm.Soegijanto Soegijoko, dan Alm. Suhadi Sutisna H.”
Bagaimana YAYASAN KEMANUSIAAN berkontribusi bagi masyarakat Jawa Barat selama ini?, “Melalui rumahsakit (Red: RS Internasional Rajawali), pendidikan, usaha sosial; Bhakti sosial dan pengobatan Cuma-Cuma”
Sayang pertemuan kami harus harus disudahi karena dokter kelahiran 72 thn lalu, suami dari Geraldine W.Shen, dan ayah dari Dr. Paul M.Shen dan Dr. Michele D.Shen ini ada operasi. ‘Godbless You & Family dok..!! (@rief)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar