Otoritas Daerah Online
Membangun Daerah Membangun Bangsa
Rabu, 24 Desember 2008
MEGAWATI-MEUTIA 2009-2014
WAWANCARA IMAJINER DENGAN BUNG KARNO
“…MEGAWATI OR MEUTIA FOR PRESIDENT RI 2009-2014..?!”
Sku.OTDA/Laput:
2 PUTRI PROKLAMATOR SIAP MENJADI RI-1
Matahari baru saja terbenam, kami; Pemred, Asep, Kiki, Sk.Silaen, Hendra dan Saya, tengah gelisah menanti telepon dari Putra Sang fajar, Penyambung Lidah Rakyat. H.Ir.Soekarno, alias Bung Karno (BK) diruang kerja Pemred (Fowa’a Hia). Tepat pkl.17.22 wwib, seluler Pemred berdering. “Selamat sore, salam sejahtera. Apa kabar Hia?”, Tanya suara diseberang sana. “Sehat Yang Mulia?”, “Oke, aku minta maaf karena sedikit terlambat, aku baru tiba dari Nias Selatan, ada sedikit pekerjaan disana..”, “Kalau boleh tahu soal apa yang mulia, karena saya putra sana”, “Refreshing saja, aku diundang teman-teman pencinta surfing Internasional, mereka mau buat event disana menjelang tutup tahun nanti..”, “Apa memang masih layak, pasca Tsunami itu ang Mulia?”, “Ya iyalah, masa ya iya sih..”, guyon BK.
“Hia, aku lihat di cctv selulerku, ruang kerjamu sudah terpampang Jas & atribut PKPI, jadi rupanya kau mengabdi disana, Hia?, “Semoga ,Yang Mulia”, “Bagus, apapun partainya, lakukan dengan professional, dan dengarkan suara rakyatmu. Karena ingat, Suara Rakyat adalah Suara Tuhan. Kau Yakin pilihanmu di PKPI, Hia?,”, ”Semoga, Yang Mulia”, “Bagus, akupun mengenal baik Meutia Hatta sejak kecil. Bantu dia membangun negeri ini, Hia. Dia orangnya tekun, hati-hati, namun bisa galak dia kalau itu dianggap un-principal. Sudah waktunya putri Proklamator tampil, kalau pun Mega lebih awal dari Meutia. Tapi sesungguhnya mereka itu sama cita-citanya, ingin membangun negeri yang aman-makmur dan sejahtera…”, “Maksud Yang Mulia, sekarang giliran Ibu Meutia menjadi RI-1..?!”, “…Ya bisa saja, selama memang mencapai target aturan mainnya?”, “Yang Mulia yakin Ibu Meutia jadi RI-1?”, “Please, Hia jangan nodong begitu dong, semua tergantung upaya kalian dalam mendapatkan suara. Siap menang, siap kalah..!!”,
MEUTIA HATTA & REVISI UU PEMILU
“Aku baca dimedia waktu lalu, Meutia marah saat 2 caleg PPP (Red: (Djoko Edi A dan Bahrudin Dahlan) saling berkelahi, Hia?”, “Sederhana saja Yang Mulia, Ibu Meutia merasa gerah melihat masih ada premanisme dianggota terhormat ini, padahal semua dapat dibicarakan baik-baik, bukan saling pukul..”, “Iya aku tahu, tapi apa masalahnya Hia?”, “ Masalah nomer urut,Yang Mulia, satu sama lain saling menyalahkan. Sehingga dari pangkal masalah ini, Ibu Meutia merasa baginya. dalam sistem demokrasi, sistem nomor urut seharusnya sudah ditinggalkan untuk menuju sistem suara terbanyak. Dia menilai sistem nomor urut sama saja mengebiri demokrasi karena mengabaikan suara pemilih…”, “Iya aku tahu, tapi Meutia harus berhadapan dengan fraksi-fraksi yang setuju kan, Hia?”, “Betul, Yang Mulia ada 5 fraksi di DPR yaitu; F-PG, F-PDIP, F-PAN, F-PBR, dan F-BPD yang menyepakati revisi UU Pemilu terkait pasal penentuan calon terpilih..”, “Lha Piye itu, Hia. Padahal di Pasal 214 UU Pemilu mengatur calon terpilih berdasar kombinasi antara perolehan suara 30% bilangan pembagi pemilih (BPP) dan nomor urut jika tidak ada calon yang memenuhi ketentuan tersebut..?”, “Betul, Yang Mulia. Padahal dengan nomor urut, belum tentu peraih suara terbanyak yang terpilih. Sistem nomor urut dalam demokrasi, pendapat saya adalah sistem yang banci…”, Hahahahaha….tawa BK bergelegak..Pemred pun ikut bergelak, saya termanggu karena memang tidak paham apa yang harus ditertawakan…?!
“Ibu Meutia selaku Menteri UPW, maupun selaku Ketum PKPI , tentunya mengecam keras upaya itu, Yang Mulia. Pasalnya, revisi tersebut dapat mengancam eksistensi keterwakilan perempuan di bidang politik.Baginya, ini menyalahi etika konstitusi.Karena UU-nya saja baru lahir, merangkak pun belum mampu, masih bayi, eh sudah mau direvisi. Jadi dianggap pemborosan anggaran, Yang Mulia..”, “Ya,ya,ya…itulah Meutia-ku. Kan Aku sudah bilang jika menyangkut prinsip, dia bisa lebih galak dari kita, sebagai laki-laki Hia, makanya kau harus hati-hati itu..”, “Siap, Yang Mulia..”, “Aku dengar juga dari staff-ku, Meutia terus melakukan penggalangan dari semua potensi untuk membendung upaya revisi itu, betul itu HIa?”, Pemred mengangguk-angguk pasti.
MEUTIA HATTA, KDRT, SIAP MENANG SIAP KALAH.
“Hia, aku dengar Meutia bertemu dengan Kasat Reskrim Polres Metro Tangerang, Kompol Budhi Herdi Susianto,ada apa itu Hia?”, “Ibu Meutia demikian ‘concern terhadap kekerasan dalam rumah tangga dan anak (KDRTA).Kebetulan saat itu ada kasus Kaminah, 16, pembantu rumah tangga (PRT) DI Tangerang yang disiksa dan disekap majikannya selama 9 bulan, tanpa gaji. Ibu Meutia pun menunjukan kepeduliannya selain membesuk juga memberikan santunan sekaligus memberikan kemudahan untuk biaya perawatannya di RSU Tangerang, begitu Yang Mulia..”, “Meutia, Meutia…dia memang anak manis, sederhana dan peka…”,getar suara BK diseluler sehingga membuat jantung saya berdetak keras. “Jadi sudah waktunya beliau menjadi RI-1, Yang Mulia..?”, “Ah kau ini Hia, berjuang saja dulu, nanti kita lihat apa hasilnya, SIAP MENANG, SIAP KALAH..!! “,jawab BK. “Siap Yang Mulia..”, TUUUTTTTT….TUTTTTT,….TUTTTT…..tiba-tiba seluler terputus, kami pun tersentak kaget. Hampir 15 menit lamanya kami menunggu kembali seluler Pemred berdering, namun belum juga. Kenapa kami tidak berupaya telepon balik?, Oh No, ada aturan main antara kami, yaitu dilarang telepon BK segenting apapun. Selain itu no Hp BK tertulis ‘unknow, sehingga kami tidak tahu berapa no hp beliau. ‘Cape dehh….(Tim buser: @rief/Pemred/KIKI/foto.ist)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar