OBYEK WISATA AIR PANAS CISOLOK, SUKABUMI, JAWA BARAT.
‘MENANTI INVESTOR DATANG,
KEUNTUNGAN Rp.5 MILYAR/BULAN?!”
Sku.OTDA, Sukabumi.
Mungkin sebagian diantara kita belum tahu bahwa di Sukabumi, Jawa Barat menyimpan potensi investasi untuk bidang obyek wisata. Selain Pantai Pelabuhan Ratu, Goa Lawa, Pantai Mutiara, dan Pantai Karang hauk, Air Panas Cisolok pun tak kalah menariknya bagi mereka yang ingin ber-investasi didalamnya.
Keberadaannya di kecamatan Cisolok diapit beberapa bukit dan lipatan sungai menambah strategis, berjarak sekitar 50 KM dari
Luas areal parkir cukup menampung puluhan kendaraan bermotor, baik roda dua hingga roda enam (bis wisata, dsb), kontur bukit tidak berubah sesuai kodratnya. Beberapa warung menjajakan kebutuhan pengunjung, mereka adalah masyarakat sekitar yang menggantungkan roda ekonomi kesehariannya berdagang makanan, minuman hingga beberapa cindera-mata, malah ada beberapa rumah karaoke sederhana untuk mengusir kebosanan pengunjung. “Sementara ini pengunjung baru ramai jika hari sabtu, minggu dan hari libur saja. Sehari-harinya kami kembali bertani dan berdagang keluar Cisolok”, demikian Ibu Lisnawati/Elis (28thn), salah seorang warga yang kerap bertandang kesini saat ditemui Sku.OTDA waktu lalu. “Kalau memang ada kesempatan kasih mereka kredit modal dengan bunga ringan disertai pelatihan. Saya yakin mereka akan senang”, tambah ibu dari Ayu.
Sumber Air panas ini dikeluarkan bersamaan uap deras dari perut bumi yang tersalurkan dalam beberapa kolam penyangga.Malah ada beberapa pengunjung yang menaruh telor diatas air tersebut, yang tidak lama kemudian dapat langsung mereka makan mungkin karena telah matang/masak. Dari beberapa data yang Sku.OTDA himpun, air panas ini mengandung cukup belerang yang (konon) dapat menyembuhkan aneka penyakit kulit. Sehingga wajarlah jika kita lihat beberapa pengunjung berlama-lama berendam di kolam maupun sungai kecil yang ada disana.
Sebelum krisis moneter lalu, diperkirakan diakhir pekan/libur jumlah pengunjung dapat mencapai lebih dari 3.000 orang pengunjung/hari. Adapun tiket masuk antara Rp.1.000 (dewasa) dan Rp.500 (Anak-anak), jika ingin lebih ‘privasi maka disediakan ruang khusus dgn tiket Rp.10.000/kamar.
Hanya masalahnya, bagaimana kita menjual obyek wisata ini kepada investor dengan lebih professional jika ke-10 poin diatas saat ini belum mencapai 20% dari yang diharapkan. Lalu siapa yang harus memulai untuk membenahinya?,
Mari kita satukan tekad, bahwa jika obyek wisata ini ditata dan dimenej dgn baik dan professional, kelak dia tidak akan kalah keberadaannya dengan obyek wisata di Jepang utara yang konon menghasilkan devisa dan pajak lebih dari Rp.5 milyar/bulannya.Juga roda perekonomian masyarakat sekitar akan stabil dan terus meningkat. Lainnya akan banyak menyerap tenaga kerja didalamnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar