Otoritas Daerah Online
Membangun Daerah Membangun Bangsa
Selasa, 24 Maret 2009
AKAN ADA 11.308 ORANG CALEG YANG SAKIT JIWA
AKAN ADA 11.308 ORANG CALEG YANG SAKIT JIWA?
Sku.OTDA/; Dari data yang Sku.OTDA himpun, pada Pemilu 2009 ini tercatat lebih dari 11.868 orang calon legislatif (caleg) yang tersebar di 38 partai politik; 77 daerah pemilihan (dapil) di 33 provinsi yang akan memperebutkan 560 kursi DPR.RI periode thn.2009-2014 mendatang.’Itu teorinya.
Jika jumlah caleg sekitar 11.868 orang, dan kursi ‘panas’ yang tersedia hanya 560 kursi (4.7%) maka ada lebih dari 11.308 orang caleg yang akan ‘masuk kotak’; yang tentu akan berimbas kepada berbagai sikap dan prilaku kemudian,. Mengingat banyak dari mereka yang memang sejak awal sudah benar-benar ‘berharap jadi legislatif.Semua cara dan upaya untuk mencapai itu pun dikerahkan; materi,waktu hingga menyambangi dan bergaul dengan klenik; paranormal, dukun, tempat-tempat kramat, pemalsuan identitas;ktp/ijazah,dsb.
CALEG MISKIN, CALEG MINDER
Apalagi kepada caleg yang tingkat edukasi dan pendidikannya ‘minim, kita tidak su’udhon (buruk sangka) kepada para caleg yang berasal dari loper koran, penjahit, pemilik bengkel, tukang beca, preman, supir angkot, hingga para ‘pengacara (pengangguran yang banyak acara).Kalaupun mereka lolos menuju kursi itu, apa yang dapat dilakukan saat ia bergaul di dewan yang memang ‘capable, kita tidak menasbikan bahwa mereka pasti lebih ‘jujur’ dari yang lain, namun kejujuran bukan barang yang layak untuk dijual kedepan. Kredibilitas terhadap fungsi legislatif itu yang utama sehingga kualitas para anggota dewan pun semakin tertata baik moral maupun mentalitasnya.
Bagaimana seorang legislatif dapat melakukan monitorong terhadap uang rakyat, jika saja kesehariannya mereka sulit untuk makan?, bagaimana profesional dan kualitas anggota dapat dinilai kapabel jika mereka ‘minder’ saat melihat realita yang sebenarnya dikomunitas dewan nanti.
Juga, bagi mereka yang bertolak belakang atas hal diatas. Yang tingkat pendidikan dan dananya cukup baik, tentu harapan mereka pun demikian lebih tinggi dari yang ada. Apa dapat dijamin jika mereka tidak ‘lolos’ mencapai kursinya itu mereka tidak ‘drop alias tidak mengalami sakit jiwa; stress, depresi, ?
Untuk hal ini psikolog kondang, H.Dadang Hawari mengomentari pada pers waktu lalu ;”
Khususnya para calon anggota legislatif (caleg) yang keluar dana banyak dan ambisius, sangat rawan mengalami stres apabila ternyata tidak lolos . Kondisi serupa bagi caleg yang tujuannya hanya untuk mencari materi. Persaingan keras tak hanya antarcaleg antar parpol, tapi juga caleg dalam satu parpol. Ini lantaran aturannya menganut sistem suara terbanyak. Persaingan yang ketat ini membuat tingkat stres caleg cukup tinggi. Bahkan, bisa mengarah ke gangguan jiwa apabila gagal terpilih. Adanya harta yang sudah terkuras habis, bisa menimbulkan kekecewaan mendalam bagi batin sang caleg yang gagal..”, seiring dengan hal ini maka wajar jika ada sebuah RS di Solo yang telah menyiapkan 9 kamar baru untuk mengantisipasi caleg stress yang tidak lolos diwilayahnya.
SIAP MENANG, SIAP KALAH.
“Saya pikir, itu bisa saja terjadi bagi caleg yang jarang turun ke lapangan dan tak siap menerima kekalahan, atau caleg yang hanya mengandalkan uangnya. Tim sukses mereka tidak alami, mengandalkan uang, bukan program. Tidak ‘persuasif, door to door. Saat ini Rakyat sudah lebih cerdas, tidak lagi bisa dibeli uang, disatu sisi pesimistis rakyat terhadap parpol besar yang mereka anggap tidak banyak membantu kehidupan mereka selama ini. Menjadi cacatan mereka untuk berhati-hati pada Pilpres 2009 mendatang. Jadi kalaupun system sekarang lebih prioritas suara terbanyak itu tidak masalah bagi kami, khususnya di Dapil kami. Ironisnya mereka yang berharap banyak, akan tersungkur jika tidak lolos nanti. Namun bagi kami, itu tidak masalah itulah perjuangan. Karena kami masih dapat aktif dirutinitas lainnya yang memang selama ini sudah kami lakukan, baik sebagai Pers/praktisi media, LSM maupun advokasi hukum.,” Demikian Fowa’a Hia,SH,MA-Caleg DPRRI dari PKPI Dapil Riau II, yang juga Pemred Sku.OTDA, Ketum GWI, LSM PP OTDA dan LBH GWI menanggapi hal ini. (@rief/Asep)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar