Otoritas Daerah Online

Membangun Daerah Membangun Bangsa

Kamis, 29 Januari 2009

BEM MANGGALA CALEG DPRRI PKPI





Drs. H. BEMS MANGGALA, M.Si,
Caleg DPRRI – PKPI (Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia ) DAPIL 1 -DKI Jakarta (Jakarta Timur)



PENYAKIT SOSIAL, KONVERSI GAS & FUNGSI PERS BAGI CALEG

Sku.OTDA/Laporan Utama; Jika ada Caleg (Calon Legislatif) yang demikian kooperatif dan familier,Sku.OTDA merekomendasikan beliau. Kemampuan dalam hal wawasan multi bidang, pemahaman IT, dsb membuat hubungan kami selama ini demikian baik. Jika saja ini disadari oleh semua Caleg, maka pencapaian konstituen yang berakibat kepada simpati, dukungan dan perolehan suara pun akan mengikutinya dengan baik. Dan kami yakin, beliau akan mendapatkan itu.

Drs. H. BEMS MANGGALA, M.Si, salah satunya. Caleg DPRDRI – PKPI (Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia ) DAPIL 1-DKI Jakarta (Jakarta Timur) ini dapat cepat melesat menuju kursinya di Senayan, pandangan-pandangannya terhadap multi-krisis demikian bijak – tepat – proporsi – professional dan obyektif. Berikut rangkuman bincang-bincang dengan beliau ;

Pembangunan tidak selamanya menguntungkan rakyat, masih ada tebang-pilih, sehingga masih saja terjadi PHK, dan membuat banyak pengangguran. Ini menjadikan virus munculnya ‘penyakit sosial; kriminalitas, kkn, prostitusi, narkoba, dsb. Bagaimana kinerja pemerintah saat ini untuk mengurangi penyakit sosial ini?

Pembangunan dalam segala bidang termasuk pembangunan ekonomi rakyat semuanya harus diatur dalam perencanaan yang matang, berkesinambungan dan terukur. Ketahanan diri, ketahanan keluarga, lingkungan, bangsa dan negara perlu secara dini dibina dan dipersiapkan, pemerintah harus siap menghadapi setiap perubahan baik yang datang dari dalam maupun dari luar.

Suatu perubahan dalam semua aspek kehidupan tidak selamanya menguntungkan semua pihak, yang penting adalah bagaimana kita siap menghadapi setiap perubahan yang akan dan telah terjadi. Ekses dari perubahan yang terjadi menimbulkan berbagai gejolak di dalam masyarakat bila semuanya tidak punya ketahanan.

Penyakit sosial dikarenakan adanya ketimpangan sosial diantara yang kaya & miskin yg demikian membesar. Dimana fungsi departemen terkait; menakertrans, depsos, depkes?


IPOLEKSOSBUD HANKAM merupakan aspek kehidupan sosial bagi seluruh bangsa di muka bumi ini, setiap aspek saling mempengaruhi, bila ada yang lemah dari salah satu aspek maka akan terjadi gejolak di dalam masyarakat. Legislatif dan executive dengan perangkat pemerintahannya harus punya sense ketahanan, antisipasi dini dan pola rencana baik jangka pendek maupun jangka panjang sehingga bisa mencapai kesejahteraan bagi bangsa dan negara.

Pada waktu yang lalu di setiap desa/kelurahan ada Lembaga Ketahanan Masyarakat Desa (LKMD) suatu konsep bagus namun dihapus dengan konsep lain karena dianggap produk orde baru, reformasi harus berubah. Padahal yang bagus jangan diganti tapi diteruskan dengan ditingkatkan kinerjanya. Dengan LKMD atau nama apapun nanti yang penting konsepnya, semua permasalahan masyarakat yang ada di unit pemerintahan terdepan (Desa/Kelurahan) termonitor dengan baik.


Apa program bapak terutama didapil,untuk hal penyakit sosial ini?


Hahaha…sebetulnya ini rahasia dapur nih, tapi okelah. Kami akan bekerja-keras dan membantu memberdayakan semua unit di tingkat kelurahan baik pemerintahan maupun tokoh dan organisasi masyarakat, kebersamaan membangun wilayah mulai dari unit terkecil sinergi dengan wilayah-wilayah sekitar akan menghasilkan suatu kondisi yang diharapkan dalam menghadapi keresahan masyarakat.

Kongkritnya,pak? --- (beliau tersenyum…)


Pak Bems, Harga premium telah turun hingga 3X, dan serta merta diklaim oleh partai no.31 sebagai hasil ‘jerih-payah mereka. Demikian pula partai nomor urut 23, mereka mengklaim bahwa telah berjasa bagi penyelsaian konflik social dibeberapa daerah. Tanggapan bapak?

Keberhasilan / kegagalan suatu pemerintahan merupakan perpaduan kondisi yang terjadi dalam kurun waktu tersebut dimana seluruh aspek kehidupan sosial baik dalam negeri maupun luar negeri saling mempengaruhi.

Kalau Demokrat dan Golkar mengaku semuanya sebagai hasil karya mereka boleh-boleh saja siapapun butuh pengakuan namun hal tersebut bukan karya tunggal mereka. Situasi dan kondisi nasional dan internasional turut mendukung/mempengaruhi.

Jadi itu salah,pak?, --- (masih tersenyum…)


Konversi minyak tanah ke gas telah berjalan lebih dari 2 tahun, bagaimana pandangan bapak menyikapi hal ini, mengingat baik kompor dan tabung gasnya masih langka dibeberapa daerah?, demikian pula minyak tanahpun menjadi langka. Seolah rakyat dihadapkan pada struktur pembangunan ekonomi rakyat yg tidak berpihak?

Kasus konversi minyak tanah ke gas dalam 2 tahun ini menggambarkan secara jelas bahwa perencanaan tidak matang terlalu dipaksakan cepat-cepat.
Mestinya disiapkan berapa kapasitas kebutuhan minyak tanah untuk semua rakyat Indonesia dan berapa yang harus disiapkan. Kompor dan gas sebagai penggantinya. Perlu sosialisasi yang luas kepada masyarakat terutama cara pemakaian kompor gas karena masyarakat Indonesia sangat heterogen sekali terutama di luar perkotaan yang notabene pemakaian minyak tanah sangat besar. Pemenuhan kebutuhan dan distribusi kompor dan gas harus terawasi dengan baik sehingga tidak ada kelangkaan. Rakyat sangat patuh kepada kebijakan pemerintah namun harus bijaksana



Apa komentar anda tentang manfaat PERS/mediabagi seorang caleg?


Pers/media sangat penting bagi Caleg karena sebagai media interaktif, masyarakat jadi tahu siapa calegnya dan bagi caleg bisa mengetahui apa yang terjadi di masyarakat

Bagaimana tanggapan bapak thd program pemerintah terhadap penyandang cacat
Pemerintah dalam menentukan kebijakan tidak membedakan masyarakat/ bangsanya, kepedulian terhadap semua lapisan masyarakat harus adil dan mendapat perhatian yang proporsional, begitupun bagi masyarakat yang cacat, miskin, pengangguran dan lain sebagainya.

Apa komentar bapak ttg mulainya isu dan komentar ttg sekarang ini para caleg dalam kampanyenya (poster,spanduk,dsb) selalu memasukan foto ketum atau tokoh lain, seolah tidak PD?


Partai politik harus dipilah mana yang baru dan mana yang lama. Partai baru perlu sosialisasi secara optimal karena rakyat banyak yang belum tahu apa, siapanya partai tersebut. Rakyat perlu tahu siapa tokoh dibelakangnya. Partai lama seharusnya jangan hingar bingar kalau sudah banyak kiprahnya untuk masyarakat, tidak perlu tepuk dada, rakyat pun sudah tahu.

Yang terjadi saat ini semua partai sosialisasi kalau ada pemilu di luar waktu itu hanya perebutan kekuasaan, perebutan pengaruh dan wilayah untuk kepentingan partainya masing-masing yang diagung-agungkan partainya dan pimpinan yang menang sudah merasakan manisnya jabatan yang diraihnya. Caleg baru tidak PD dan bernaung dalam bayang-bayang kesuksesan yang semu.

Contreng caleg yang berkenan di hati tidak peduli partai apapun, yang sesuai dengan harapan “mendung tidak selamanya akan hujan”.

(---- Dosen PTS ini kelahiran, Sumedang, 07 Agustus 1945 lalu. Yang di Dapilnya membawahi 10 Kecamatan dan 66 Kelurahan ini terdiam sejenak, mungkin teringat banyaknya rakyat yang antri minyak tanah, premium maupun kompor gas waktu lalu. Nafasnya sedikit tersenggal, ada haru sekaligus keprihatinan. Itulah Bems Manggala yang akan cepat empathy terhadap permasalahan sekitar, apalagi jika menyangkut hajat ‘wong cilik. Bems sangat demokratis dalam keluarga, maka apapun masalah yang tengah dihadapi baik tentang bangsa maupun hal lain ia selalu luangkan waktu untuk sekedar ‘sharing dengan istri tercinta (Dra. Hj. R.A. ROHANA MANGGALA, M.Si) dan putra/inya (Chandra Ayu Karina, drg.Kartika Permata Triayunda, Aria Rangga Aditya Manggala, dan sibungsu Aria Wira Manggala). Ini adalah modal dasar untuk memahami bagaimana menyikapi segala hal dengan bijak, adil & bersatu. Maka berbanggalah PKPI mempunyai Caleg macam beliau. Selamat berjuang pak Bems, kami akan terus mengawal bapak hingga Senayan, salam kami untuk seluruh keluarga. Semoga Bapak tetap sehat dan amanah, amin. ------------- (@rief/Pemred)

Tidak ada komentar: