Otoritas Daerah Online

Membangun Daerah Membangun Bangsa

Rabu, 15 Oktober 2008

LIPUTAN KHUSUS TIM BUSER SKU.OTDA


OBYEK WISATA AIR PANAS CISOLOK, SUKABUMI, JAWA BARAT.

‘MENANTI INVESTOR DATANG,

KEUNTUNGAN Rp.5 MILYAR/BULAN?!”

Sku.OTDA, Sukabumi.

Mungkin sebagian diantara kita belum tahu bahwa di Sukabumi, Jawa Barat menyimpan potensi investasi untuk bidang obyek wisata. Selain Pantai Pelabuhan Ratu, Goa Lawa, Pantai Mutiara, dan Pantai Karang hauk, Air Panas Cisolok pun tak kalah menariknya bagi mereka yang ingin ber-investasi didalamnya.

Keberadaannya di kecamatan Cisolok diapit beberapa bukit dan lipatan sungai menambah strategis, berjarak sekitar 50 KM dari kota Sukabumi atau sekitar 80 KM dari tol Ciawi menuju arah barat. Demikian pula untuk transportasi, demikian mudah dan banyak pilihan.

Luas areal parkir cukup menampung puluhan kendaraan bermotor, baik roda dua hingga roda enam (bis wisata, dsb), kontur bukit tidak berubah sesuai kodratnya. Beberapa warung menjajakan kebutuhan pengunjung, mereka adalah masyarakat sekitar yang menggantungkan roda ekonomi kesehariannya berdagang makanan, minuman hingga beberapa cindera-mata, malah ada beberapa rumah karaoke sederhana untuk mengusir kebosanan pengunjung. “Sementara ini pengunjung baru ramai jika hari sabtu, minggu dan hari libur saja. Sehari-harinya kami kembali bertani dan berdagang keluar Cisolok”, demikian Ibu Lisnawati/Elis (28thn), salah seorang warga yang kerap bertandang kesini saat ditemui Sku.OTDA waktu lalu. “Kalau memang ada kesempatan kasih mereka kredit modal dengan bunga ringan disertai pelatihan. Saya yakin mereka akan senang”, tambah ibu dari Ayu.


Sumber Air panas ini dikeluarkan bersamaan uap deras dari perut bumi yang tersalurkan dalam beberapa kolam penyangga.Malah ada beberapa pengunjung yang menaruh telor diatas air tersebut, yang tidak lama kemudian dapat langsung mereka makan mungkin karena telah matang/masak. Dari beberapa data yang Sku.OTDA himpun, air panas ini mengandung cukup belerang yang (konon) dapat menyembuhkan aneka penyakit kulit. Sehingga wajarlah jika kita lihat beberapa pengunjung berlama-lama berendam di kolam maupun sungai kecil yang ada disana.

Sebelum krisis moneter lalu, diperkirakan diakhir pekan/libur jumlah pengunjung dapat mencapai lebih dari 3.000 orang pengunjung/hari. Adapun tiket masuk antara Rp.1.000 (dewasa) dan Rp.500 (Anak-anak), jika ingin lebih ‘privasi maka disediakan ruang khusus dgn tiket Rp.10.000/kamar.

Tim Buser Sku.OTDA merenung jika seandainya ada investor yang mau perduli terhadap obyek wisata ini, maka dianjurkan,al : (1) meningkatkan penerangan (2) melakukan perawatan dgn rutin dan teratur sehingga air kolam dan lingkungan tetap bersih dan teratur, demikian halnya terhadap ruang-ruang privasi yang ada (3) memberikan modal tambahan kepada para pedagang disana berupa kredit usaha (4) membangun stage /panggung permanent untuk kegiatan / event hiburan (5) mengadakan wisata berkuda (6) mengadakan wisata taman & pusat bermain anak-anak (7) melakukan event berkala/berkesinambungan sehingga minat masyarakat menjadikan obyek wisata ini sebagai rujukan refreshing tercapai (8) mengadakan dan menata kembali rumah inap bagi para pengunjung, baik yg tradisional maupun modern (9) kemudahandan kemurahan transportasi dari pusat kota (10) melakukan promosi/publikasi yg berkesinambungan khususnya bagi masyarakat diluar Sukabumi, dan banyak hal lain yang dapat dimaksimalkan kemudian.

Hanya masalahnya, bagaimana kita menjual obyek wisata ini kepada investor dengan lebih professional jika ke-10 poin diatas saat ini belum mencapai 20% dari yang diharapkan. Lalu siapa yang harus memulai untuk membenahinya?,

Mari kita satukan tekad, bahwa jika obyek wisata ini ditata dan dimenej dgn baik dan professional, kelak dia tidak akan kalah keberadaannya dengan obyek wisata di Jepang utara yang konon menghasilkan devisa dan pajak lebih dari Rp.5 milyar/bulannya.Juga roda perekonomian masyarakat sekitar akan stabil dan terus meningkat. Lainnya akan banyak menyerap tenaga kerja didalamnya.

Investor ataupun mitra kerja kelak akan lebih ‘cerewet dari Sku.OTDA saat ini, karena mereka tentunya tidak ingin membeli ‘kucing dalam karung’. Memang serba-salah jadinya, namun marilah kita mulai perduli. Tapi dimulai darimana?, mulailah dari diri anda sendiri. Very simple. Sampai jumpa di Cisolok !, Wassalam (Tim Buser: @rief/Kiki/Topo/Agus/Foto:Ist)

Tidak ada komentar: