Otoritas Daerah Online

Membangun Daerah Membangun Bangsa

Jumat, 21 November 2008

TASIKMALAYA KOTA PARALON



DONGENG DARI TASIK:
TASIKMALAYA KOTA PARALON?


….........Anak-cucuku, dahulu kala di Jawa Barat, ada sebuah daerah yang bernama Tasikmalaya, konon dikenal sebagai kota kreatif dalam memaksimalkan hasil alamnya, teruitama bamboo. Namun seiring perkembangan jaman, juga karena kurangnya peduli semua potensi dan elemen masyarakat disana maka kota bamboo ini kini telah lenyap, dan tinggalah menjadi dongeng.

Ini semua diawali dari ke-masa bodohan pemerintah dan masyarakat sana, padahal dahulu bamboo adalah produk yang memang diandalkan untuk pemenuhan permintaan local maupun ekspor. Namun pengusaahja local kurang dimenej dan diayomi, apalagi saat mereka mulai kesulitan mendapatkan modal usaha dari bank sekitar. Tak ada lagi masyarakaat mendapatkan pelatihan dan pendidikan ttg bagaimana membudi-dayakan bamboo dari sekedar hiasan kebun menjadi go internasional, tidak ada lagi itu.

Maka seharusnya saat itu industry bamboo ini tidak lagi megap-megap, apalagi jika digarap dan dimenej dengan baik, semua potensi dan elemen dilibatkan, khususnya para pemilik Bank. Berikan kredit modal yang bunganya murah, berikan pula mereka pelatihan dari mulai pembibitan hingga pemasaran. Tapi kalau semua tidak perduli, ya wajar jika kemudian kota bamboo menjadi kota paralon.

Kelak, sampai kapanpun takan ada lagi ditemui semilir daun bamboo disana, kecuali pengapnya asap industry paralon yang akan menggantikannya. Jadi kerajinan bamboo yang selama ini dalam bentuk/produk sebagai tempat buah, kue, baki lamaran, kursi, meja, lemari, tempat sampah, dsb akan berganti kemasan menggunakan bahan fiber/plastic, paralon, dsb. Kini era-OTDA, yang katanya ingin mandiri dan mempunyai jatidiri daerah dengan segenap potensi yang ada. Kini, Tasik sebagai kota bamboo, sudah menjadi kota paralon, cucuku. Nasi sudah menjadi bubur ayam, yang ayamnya kena flu-burung dan buburnyapun sudah basi. Kalau sudah demikian, siapa yang perduli dengan semua ini?, kepada siapa kita harus bertanya?,Nah itu ada Superman, kita tanya saja dia. Yuuu........…(@rief/Beni/foto.ist)

Tidak ada komentar: