Otoritas Daerah Online

Membangun Daerah Membangun Bangsa

Minggu, 29 Maret 2009

pasar tradisional Balikpapan, kaltim


PASAR BECEKHOLIC & PEREMPUAN INDONESIA
(Brigitha Lea, Balikpapan, Kaltim)


Sku.OTDA/Balikpapan: Sebelum Otonomi Daerah berlaku, atau 5 tahun belakangan ini jumlah minimarket, supermarket atau hypermarket belumlah menjamur. Kalaupun ada itu dipusat kota, namun sekarang?, tidak ada pelosok disatu daerah pun yang tidak terisi oleh itu, saling berdesakan hingga membuat keberadaan PASAR TRADISIONAL pun terpinggirkan. Selain tempatnya lebih nyaman, harganya bersaing, jenis barangnya pun sangat beragam. Kebalikan dari PASAR TRADISIONAL yang kumuh, bau sampah menyengat, polusi knalpot angkot, restribusi suka-suka, copet, dsb. Namun saya dan keluarga lebih memilih Pasar Tradisional untuk kebutuhan sehari-hari.

Selain jarak kerumah lebih dekat, juga ada kontak social disana, bagaimana kita tawar-menawar, bersebar peluh keringat karena panas, sumpek bau sampah,dsb.Namun saya suka, Inilah mungkin yang disebut ‘pasar becekholic.Hahaha. Yang terdekat dengan pemukiman saya adalah Pasar Balikpapan Permai, lainnya ada pasar Klandalan, Pasar Baru atau pasar Singgan yang dekatpasar tradisional Balikpapan, kaltim dengan airport yang terkenal harganya lebih murah dari pasar yang ada. Contoh, harga ikan jika dipasar lain Rp.27.000/kg di pasar Singgan ini hanya Rp.25.000/Kg, memang tidak seberapa perbedaan nilainya namun ya itulah perempuan Indonesia, Pasar-Becekholic.Beda seribu rupiahpun kita kejar.Hahaha..

Untuk Pemkot Balikpapan, saya menghimbau kiranya TPA Sampah dipasar-pasar maupun pemukiman kami agar lebih dimaksimalkan. Juga pengadaan toilet/WC umum, instalasi listrik yang semrawut juga mungkin asuransi untuk kios pasar..(@)

Tidak ada komentar: