Otoritas Daerah Online

Membangun Daerah Membangun Bangsa

Senin, 02 Maret 2009

SMPN 6 KAB KONAWE UTARA





BENAHI DUNIA PENDIDIKAN DI KAB.KONAWE UTARA
( Pengalaman nyata dari SMPN 6 Asera, Kab.Konawe Utara, Sultra)


Sku.OTDA/Konawe, Sultra: Menjaga amanah adalah bukan pekerjaan mudah, demikian halnya dalam mengawal Kabupaten Konawe Utara, Sultra. Khususnya dalam bidang pendidikan. Karena kami tahu bahwa pendidikan adalah syarat mutlak majunya SDM sebuah daerah. Maka kami pun (Tim Buser) menuju Desa Tadoloiyo –kecamatan Asera , Konawe Utara.

Kami dari Tim DPD GWI Dan LSM PP OTDA SULTRA yang dipimpin Arsyad menyambangi SMP.N 6 Asera Desa Tadoloiyo, yang diresmikan tahun.2007, dan dananya berasal dari Australia Indonesia partnertship Contruction And Development (AIPRD ) sebesar Rp. 1. 299. 960.000.

TIM BUSER DAN KEPEDULIAN DUNIA PENDIDIKAN KAB.KONAWE UTARA

Lalu apa misi kami kesana?, yang utama adalah rasa keprihatinan kami melihat gedung dan fasilitas yang ’internasional ini, dimana hanya mempunyai 2 orang tenaga pengajar yang membawahi sekitar 82 orang siswa. Berikut bincang-bincang kami dengan Sitti Hajar – staf administrasi SMP 6 dan beberapa rekan sejawat lainnya.
”Bu, mengapa sekolah ini hanya mempunyai 2 orang guru?”, tanya Sku.OTDA. ” Begini mas, Sebenarnya masih ada 2 orang Guru Honorer tetapi karena belum ada penetapan penempatan guru sehingga mereka enggan untuk mengajar..”

”Bagaimana dengan insentif guru dan dari mana sumbernya?”, ”Yang pasti dari BOS sejumlah Rp.200.000/triwulan...”, ”Bagaimana konsentrasi ibu dapat terjaga untuk melakukan KBM-Kegiatan Belajar Mengajar, jika hal ini masih terabaikan?”, ”Kami Sangat mengharapkan kedepannya pemerintah lebih memperhatikan lagi peroalan pendidikan yang ada diluar kota khususnya dipelosok desa yang aksesnya masih kurang demi kemajuan pendidikan karena anak-anak didik kita tidak bisa bersaing apabila masih kurangnya sarana serta kualitas pemdidikan yang kurang memadai..”, jawabnya tanpa terkesan terganggu akan pertanyaan tersebut.

”Ada tambahan lain,pak?”, tanya Sku.OTDA kepada bapak Aswin, ” begini mas Arsyad, sekolah ini berdiri sesuai Sk thn.2007 lalu, dengan Kepseknya bapak Samsudin. Betul, hingga saat ini jumlah guru baru 2 orang. Dan saya selain mengajar, juga aktif selaku komite sekolah..”

MANFAAT NOTA TUGAS?

”Maaf pak apa betul ada guru yang di nota-tugaskan dinas PK ranting atau dinas PK Kabupaten?”, Tanya Sku.OTDA lagi. Tidak ada jawaban dari mereka.
”Maaf, kira-kira pertimbangannya apa hingga ada kebijakan untuk memberikan Nota tugas?”, tanya kami lagi. ”Maaf mas Arsyad, saya tidak berwenang untk mengomentari ataupun menjelaskan hal ini?’, sela Ibu Siti, yang diamini Aswin .
” Lalu kenapa didiamkan saja melihat ini semua, bagi kami ini aneh karena quota siswa tidak seimbang dengan tenaga pengajar, seharusnya gurunya ditambah bukannya berkurang ?”, cecar kami lagi.”itulah yang sedikit kita sesalkan..”

” Maaf, berkaitan dengan Nota tugas apakah keberadan nota tugas itu datang dengan sendirinya atau atas permintaan dari yang berkepentingan? Karena logikanya tidak mungkin Nota tugas ada dengan sendirinya tanpa adanya pengajuan dari pihak tertentu...?”, tanya kami lagi
” Maaf mas, saya tidak bisa memberikan penjelasan karena informasi ini harus saya kordinasikan dengan kepala sekolah”, jawab Aswin.

SIAPA YANG SALAH, GURU, KEPSEK ATAU PEMDA?

”.. Kalau menurut saya kesalahan ini datangnya bukan dari Guru ataupun Kepsek tetapi yang salah adalah pembina pendidikan dalam hal ini Dinas ranting, seharusnya sekolah menambah personil Guru yang ada, bukan malahan guru yang telah ditempatkan justru dikembalikan /nota-tugaskan kesekolah lain. Kami selaku pemerhati pendidikan juga selaku insan PERS yang memimpin LBH Pemantau Penerapan Otonomi Daerah (LBH PP OTDA) di Sulawesi Tenggara. Juga hal ini terjadi karena penerimaan PNS itu adalah kekeliruan Pemda dalam perekrutannya tidak mempriotitaskan putra-putra daerah yang telah mengenyam pendidikan khususnya dibdang pendidikan keluaran dari FKIP, karena demikian banyak jumlahnya yang menyebar kabupaten Konawe atau Kota Kendari. Jadi bukan hanya ’numpang lewat saja”, tambah kami yang terlihat mendapat persetujuan dari Ibu Sitti dan Aswin, tanpa hendak menggurui.

” Tanpa mengurangi rasa hormat kami kepada Pemda, Insya Allah kami akan ’hearing/dengar-pendapat dengan kepala Dinas, utamanya Kadis Ranting Asera, Kabupaten Konawe Utara dan ke Bupati. Bagi kami, idealnya sekolah ini mempunyai minimal 5 orang guru Yang kredibel, dan putra-putri daerah khususnya. Dengan catatan jika kemudian mereka menjadi PNS maka harus mengabdi lebih serius didaerahnya..”
” Memang betul pak Arsyad, namun Menurut saya itu semua terpulang dari pribadi masing-masing..”, jawab Aswin tanpa ingin membela. ”Saya setuju pak, sejatinya sesuai sumpah PNS, siapapun wajib siap ditempatkan dimana saja. Maaf, siapa nama kepala Dinas Pendidikan Ranting kecamatan Asera?”, ”Bapak Rudin Saudo, mas”

”Oke, terima-kasih kami akan silahturahmi dengan beliau, harus ada jalan keluar yang lebih bijaksana, karena semua ini demi kab.Konawe Utara yang kita cintai. Kami juga paham jika selama ini dinas terkait belumlah maksimal dalam mendukung lembaga pendidikan didaerah kita, misalnya tentang fungsi dan keberadaan Perpustakaan yang belum maksimal, pelayanan, fasilitas dan manajemennya...”

” Pak Arsyad, apa karena ini sekolah baru sehingga belum maksimal?”, potong Aswin. ”Ya tidak demikian juga pak, karena sekolah ini sudah berdiri dari tahun 2007 yang lalu. Kalau kita sudah terbiasa dengan hal-hal ’sepele, bagaimana SDM Daerah kita akan diperhitungkan. Juga, disinilah salah satu tugas DPRD yang membidangi Komisi yang berkaitan dengan pendidikan..”

” Iya pak Arsyad, sebenarnya tahun lalu sudah pernah ada anggota DPRD yang berkunjung disekolah ini ”, jawab Aswin. ”Maaf pak, kalau hanya berkunjung sih mau ngapain, yang utama adalah implementasinya”, kemudian kami pun pamit mengingat beliau berdua ini masih ada tugas mengajar. Kami pun bersalaman dengan hangatnya. ’Selamat berjuang Ibu Sitti, Pak Aswin serta seluruh guru di Kab.Konawe Utara. (Tim Buser : Arsyad, foto.ist)

Tidak ada komentar: